Asal-usul Suku Pamoseang

 Letak Administratif Suku Pamoseang 

Suku Pamoseang berada di Pegunungan Sulawesi Barat. Dari beberapa sumber dan peninjauan langsung di beberapa desa, dapat di simpulkan bahwa Suku Pamoseang masuk dalam wilayah administratif tiga kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat. 

Di Kabupaten Mamasa tersebar di tiga desa, Desa Pamoseang (Kecamatan Mambi) Desa Indo Banua (Kecamatan Mambi) dan Desa Pamoseang Pangga (Kecamatan Aralle). 

Di Kabupaten Majene, menurut sumber dari masyarakat Suku Pamoseang terdapat di Desa Popenga (Kecamatan Ulumanda), Desa Lombang Timur (Kecamatan Malunda), dan Desa Salutahongan (Kecamatan Malunda).

Sementara di Kabupaten Mamuju terdapat juga Suku Pamoseang di bagian pesisir dan Pegunungan Kecamatan Tappalang. 

Tentu dengan hasil penelusuran keberadaan Suku Pamoseang yang tersebar luas hingga tiga kabupaten di Sulawesi Barat, dapat disimpulkan bahwa benar bahwa Suku Pamoseang adalah salah satu perabadan manusia yang perlu di akui dan dilindungi keberadaannya. 

Asal-usul Manusia Pertama Suku Pamoseang 

Budaya tutur atau bahasa lokal disebut sebagai "Pasang" asal-usul Suku Pamoseang berasal dari "Pukka Tau" (Manusia Pertama) di Ulu Salu. Kemudian melahirkan "Tokeubang/Lauban" yang selanjutnya menjadi cikal bakal lahirnya perdaban manusia di Pamoseang. 

Pukka Tau berasal dari Ulu Sa'dan yang menurut salah satu Pasang Suku Pamoseang adalah saudara dari Pongkapadang yang masyhur namanya sebagai leluhur orang Mandar, Suku Pamoseang menyebutnya To Manda'. 

Dalam perjalanannya, Pukka Tau melahirkan tuju anak, diantaranya adalah Tokeubang. Sumber lain mengatakan bahwa Tokeubang berasal dari Talippuki (Lisuang Ada') bergelar Anak Ulua (Anak Pertama).

Dalam beberapa penuturan, Tokeubang bergelar sebagai Sasok Kaka Pamoseang, yang maknanya anak paling tua dari tiga bersaudara yang selanjutnya disebut sebagai Tallu Sasok :Sasok Kaka Pamoseang, Sasok Adi Ulumanda dan Sasok Tangnga Lombang. 

Tokeubang kemudian bermukim di Salutondok (Desa Pamoseang) dan memiliki hak sepenuhnya atas wilayah tersebut. Dimana sebelah Barat berbatasan dengan Rantebulahan, Sebelah Timur Berbatasan dengan Ulu Manda (Batu Sura/Katonang Lita), Sebelah Selatan Berbatasan Tubbi dan Popenga, Sebelah Utara Berbatasan dengan Aralle dan Talippuki (Katonang Lita). 

Terdapat juga versi dari bagian Pamoseang lainnya bahwa asal-usul mereka berasal dari Rantebulahan. Yang awalnya mendiami wilayah Desa Pamoseang Pangga (Salukaiang dan Salu Tammi).

Untuk lebih jelas, kita akan mencoba menelusuri dan mengumpulkan berbagai versi Pasang dari Suku Pamoseang yang tersebar di Sulawesi Barat. Sebab menulis sejarah adalah sebuah upaya untuk menghidupkan kembali kebudayaan dan tentunya jati diri suatu suku bangsa. Tentu akan menemui banyak persoalan, seperti perbedaan versi sejarah. 

Dan kita sadar betul bahwa budaya tutur atau "Pasang" sangat mulia kedudukannya bagi masyarakat pegunungan Sulbar. Tidak pantas kita sebagai pegiat budaya menghakimi atau sangsi atas versi Pasang yang berbeda-beda. Sebab Pasang hanya bisa menjadi pengingat bagi kita untuk menelusuri sejarah, kita sepakat bahwa tidak ada sejarah yang 100% benar, tetapi mendekati kebenaran. 

Pamoseang dalam Catatan Lain


Pada catatan sejarah Pitu Ulunna Salu yang diungkapkan oleh Daeng Patoppo (Maraddia Tubbi), leluhur Pamoseang berasal dari Sulo Allo (Kayangan/Langit). Cucu dari Sulo Allo bernama Padoran kemudian menikahi Torije'ne (pertama) dan melahirkan tuju anak dan menyebar ke wilayah daratan Sulawesi. 

Pongkapadang lah yang menuju ke wilayah Tabulahan dan menikah dengan Torije'ne. Dari pernikahannya mereka dikaruniai sebelas orang anak (Tau Sappulo Mesa Pertama) yang disebutkan dalam catatan sebagai berikut.

1. Lamsimba Datu (Bone)
2. Daeng Tumanan ( Aralle)
3. Makke Daeng (Mamuju)
4. Takabatu (Simboro)
5. Tambulibassi (Tapalang)
6. Tomemata Kalakia (Pamoseang)
7. Daeng Matana (Mambi)
8. Battipadang (Rantebulahan)
9. Daeng Lumalle (Osango)
10. Tammesalili (Tabang)
11. Daeng Manganna (Bambang)

Dalam catatan Maraddia Tubbi juga disebutkan bahwa penyebaran Tau Sappulo Mesa setidaknya terjadi dua kali. Jadi Leluhur Pamoseang berasal dari Tau Sappulo Mesa pertama dari pernikahan Pongkapadang dan Torije'ne. 










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Pamoseang